Pengobatan Alami Penyakit mata

Selasa, 31 Mei 2016

Gejala Aneh Pada Mata

Gejala aneh pada mata yang sering kita tidak sadari. Tulisan ini saya kutip dari facebook https://www.facebook.com/notes/vincent-xie-qin-shan/jangan-remehkan-gejala-gejala-aneh-pada-mata-anda/603737106332924/ dan dedikasikan kepada semua orang agar lebih waspada dengan gejala aneh pada mata, terutama yang memiliki pengalaman dengan gangguan pengelihatan yang disebut floaters. Di dalam tulisan ini akan dijabarkan beberapa pengertian, pengalaman, dan alternatif pengobatan yang dapat dibaca oleh kita semua.
Salam sejahtera semuanya,
Semoga teman-teman semuanya baik-baik saja dan tetap selalu dilindungi oleh Tuhan YME ya. :) Saya mau sharing sedikit nih pengalaman tentang mata saya, barangkali pengalaman saya ini bisa membuat teman - teman selalu waspada dengan perubahan/keanehan pada mata. Karena saya tau, kebanyakan orang selalu menganggap remeh gejala-gejala atau perubahan mata. Misalnya saja pandangan tiba-tiba berkunang-kunang dikatakan "kurang tidur", mata pusing dan sakit dikatakan "kelelahan", mata kabur dikatakan "mulai rabun", lebih anehnya lagi kata orang mata berkedut itu "mau ketemu orang/mau nangis" (ada-ada saja mitos ini. hehee)

Kalau tidak ada masalah sih tidak apa-apa. Tapi bagaimana jika ternyata gangguan kecil pada mata itu merupakan suatu tanda penyakit? Jujur saja.. Untuk penderita rabun, berapa kali kah teman-teman memeriksakan kesehatan mata dalam setahun? Dan untuk yang pernah mengalami gejala-gejala yang saya tulis diatas tadi apakah pernah dikonsultasikan ke dokter? Jawabannya saya sudah tau. Hehe..

Saya juga, sebelumnya selalu menganggap sepele gejala-gejala aneh pada mata. Apalagi ke dokter, Ughh.. boros-boros uang saja. Pasti nanti bisa sembuh sendiri deh. Begitu pemikiran saya. Tetapi pemikiran itu kini telah berubah semenjak hidup saya "diteror" oleh gangguan mata yang namanya Floaters.

Saya adalah pederita Miopi (rabun jauh) 3,5 pada kiri dan kanan. Sudah lama rabun saya tidak pernah naik. Sampai pada tahun 2010 saat ganti kacamata baru, Miopi saya naik menjadi 4.25 (L) dan 3,75 (R). Astagaaaa..

Pada pertengahan Januari 2013, saya merasakan pusing dan sakit kepala hebat melanda mata, pelipis dan bagian belakang kepala hingga leher belakang, juga disertai sedikit demam. Pandangan silau sekali rasanya. Saat itu saya berpikir hanya kurang tidur dan panas dalam. Malamnya saya tidur lebih cepat sambil menelan sebutir obat sakit kepala dan paracetamol agar sakit kepala dan demam saya turun.

Esok harinya, di hari Minggu, ketika saya hang out bersama teman, dan cuaca saat itu sedang terik - teriknya. Tiba-tiba saya kaget karena muncul keanehan pada mata saya. Saya melihat semacam jaring, gelombang, rambut, benang dan sebagainya yang berwarna hitam kemerahan melayang-layang melintasi mata saya. Sungguh mengganggu pemandangan. Saya coba melepas kacamata dan membersihkannya lalu memakainya kembali. Tetapi gelombang-gelombang itu masih kelihatan. Lalu saya mencoba melihat ke sekeliling yang terang tanpa menggunakan kacamata. Astagaaaa!! Ternyata yang salah itu bukan kacamatanya, tetapi mata saya! Saya panik lalu mengucek-ngucek mata saya dan melihat lagi, masih ada! Ya Tuhan.. ada apa ini dengan mata saya. Dalam keadaan ketakutan, saya langsung menceritakan apa yang saya lihat kepada teman-teman saya. Mereka berkata bahwa aku kurang istirahat. Mereka bilang bahwa kurang istirahat bisa buat mata berkunang-kunang. Penjelasan mereka membuatku sedikit lebih tenang. Saya berpikir tidak masalah karena akan sembuh dengan sendirinya.

2 hari, 3 hari, seminggu, hingga sebulan. Ternyata masih belum hilang juga. Dengan rasa takut dan penasaran, saya coba browsing melalui Om Google dan akhirnya saya mendapatkan jawaban. Mata saya menderita vitreous floaters. Dalam beberapa situs dikatakan bahwa floaters tidak berbahaya, tetapi ada beberapa situs yang mengatakan bahwa floaters dapat berbahaya bila semakin parah. Dari sana saya mulai rajin minum vitamin dan ramuan tradisional khusus mata. Lalu kenapa saya tidak ke dokter? Itulah bandelnya saya, terutama karena dompet yang pas-pasan selalu membuat saya ingin hemat dan merasa sayang jika berobat. :(

Pada bulan ketiga (Maret) masih belum ada hasil juga. Bahkan floaters makin banyak. Akhirnya dengan rasa putus asa saya memutuskan untuk pergi ke dokter. Dengan rekomendasi kenalan, menawarkan saya untuk pergi ke dokter yang katanya 'pintar', juga dapat menangani mata dan penyakit dalam. Saya coba pergi deh. Eeh... Sampai sana ternyata dokter umum, bukan spesialist. (gubrak!!) Ya karena sudah terlanjur masuk, dicoba-coba aja deh. Si dokter mengatakan bahwa syaraf mata saya kelelahan, serta kacamata yang dipakai tidak cocok lagi. Dokter menanyakan apa saya ada Silindris, tetapi saya tidak tau. Lalu dibarengi pemeriksaan terhadap hidung dan gusi (lhoo kok jadi lari ya.. Namanya dokter umum, semua diperiksa. haiyaaa.) dan diketahui saya juga menderita alergi pada hidung, kurang vitamin, gusi sensitif. Astagaa.. kok borongan ini.. Terakhir saya pulang dengan membawa setumpuk obat alergi, vitamin, dan lain-lain. Dengan demikian obat-obatan yang saya konsumsi semakin banyak.

Bulan April, belum selesai dengan floaters, mulai muncul gejala lain yaitu mata saya pusing, silau hingga mual saya rasakan. Mata selalu perih, pandangan mulai kabur, ketika melihat tulisan menjadi berbayang, saat melihat sulit berfokus ke suatu objek. Pada pagi hari saat bangun tidur mata selalu kering dan kaku. Oohh apa lagi ini? Itu menandakan bahwa obat-obatan dan vitamin mata yang saya konsumsi tidak berguna. Saya coba memeriksakan mata ke Sumatra Eye Center. Selama menunggu panggilan, perasaan saya dipenuhi rasa takut, pasrah, mencekam seperti narapidana hukuman mati yang sedang menunggu tembakan eksekusi. Setelah menjalani serangkaian test, pemeriksaan dengan alat-alat aneh, rontgen retina dan lain-lain, dokter mengatakan bahwa retina saya tidak bermasalah. Dokter juga melihat mata saya dengan menggunakan senter khusus dan mengatakan bahwa retina saya bagus. Meskipun begitu, tidak banyak penjelasan yang saya dapat dari dokternya. Setiap saya ajukan pertanyaan jawabannya hanya "Tidak masalah .. tidak masalah..". Ya meskipun agak kesal dan tidak puas dengan jawaban yang saya dapat, tetapi saya lega dan bersyukur dengan jawaban "tidak masalah". Syukurlah retina saya tidak apa -  apa. Saya pulang dengan obat-obatan baru dan kali ini juga diberikan tetes mata khusus.

Saya coba mengganti kacamata. Hasil pemeriksaan didapati bahwa sekarang mata saya menderita silindris 0.25 kiri dan kanan. Haduuuhh.. Tetapi minus kiri sedikit berkurang menjadi 4.00 (L) dan 3,75 (R). Penggantian kacamata juga tidak membuahkan hasil. Selain floaters, rasa pusing, silau dan pandangan kabur masih ada. Sekarang muncul lagi gejala baru yaitu pandangan ganda (diplopia), dan mata saya berkedut selama 2 minggu lebih lamanya. benar-benar tidak nyaman. Putus asa, pasrah dengan hati hancur lebur, apalagi jawaban dokter-dokter sebelumnya juga tidak meyakinkan, obatnya juga tidak membuahkan hasil, saya coba browsing dan saya baca gejala-gejala tersebut mirip dengan gejala ablasio (retina detachment) yang juga mengalami floaters dan gejala-gejala aneh di awal. Selain tentang ablasio, saya juga banyak mencari tahu tentang glaukoma. Semakin banyak saya mencari tahu, semakin mencekam hidup saya dengan berbagai jenis penyakit mata yang menakutkan. Saya sangat takut jika mata mengalami salah satu penyakit yang beresiko kebutaan. Harapan saya hanya satu, yaitu ingin sembuh! dan harus bisa sembuh! Itu saja.

Pada bulan Juli saya ganti ke dokter baru, saya berkonsultasi dengan dokter spesialis retina di RS Columbia Asia - Medan. Sekali lagi saya menjalani serangkaian pemeriksaan mata. Sedikit berbeda kali ini, mata saya ditetesi dengan cairan pembesar pupil. Setelah pupil membesar, dokter memeriksa mata saya dengansemacam lampu yang diarahkan ke bola mata. Silau sekali! benar-benar tidak tertahankan silaunya. Hasil diagnosa dokter mengatakan bahwa saya baik-baik saja. retina bagus dan untuk sementara tidak ada masalah. Untuk sementara? Apa maksud dokternya? Dokter hanya tertawa. Yang terpenting, sekarang ini mata saya baik-baik saja.

Obat pembesar pupil yang diteteskan ternyata memiliki efek hingga 4 sampai 5 jam kedepan. Sepanjang siang hingga sore itu, mata saya kabur sekali karena efek obat pembesar pupil. Saya tidak dapat membaca tulisan apapun. Jarak jauh atau dekat semua kabur. Sampai-sampai saya tidak dapat membaca berapa biaya pengobatan yang harus saya bayar ketika dikasir RS. (Maunya dapat diskon gitu ya.. Pasti bisa baca. Hehe..)

Kembali saya pulang dengan membawa obat-obatan baru dan tetes mata lagi. Masih terpikir dibenak saya kata "untuk sementara" dari dokternya. Jujur, kengerian saya terhadap floaters membuat saya kurang mempercayai analisa dari dokter begitu saja.

Desember 2013, saya mengambil cuti kerja untuk pergi ke Island Hospital - Penang, dan melakukan pemeriksaan mata. Saya berangkat bersama seorang rekan yang juga pernah memiliki masalah Ablasio retina dan hampir mengalami kebutaan pada tahun 2011 silam, tetapi berhasil disembuhkan dengan melakukan operasi di RS Island. Atas dasar itulah saya percaya bahwa dokter disana sangat berpengalaman dalam menangani masalah ini.

Lagi-lagi mata saya ditetesi obat pembesar pupil (rasanya sangat menderita dengan efek obat ini), setelah melakukan serangkaian test, saya bertemu dengan Prof. Dr Andrew Lim, dokter mata tujuan saya, yang berhasil menangani masalah mata rekan saya. Saya berkonsultasi dan mengeluarkan semua keluhan kepada beliau. Beliau sangat ramah, lalu menjelaskan bahwa mata saya baik-baik saja, floaters yang timbul tidak berbahaya dan tidak beresiko kebutaan, serta menjelaskan secara rinci bagaimana floaters bisa terjadi, dan penjelasan lainnya menyangkut floaters. Saya menanyakan tentang resiko ablasio, lalu dikatakan bahwa perbandingan penderita gejala floaters dengan terjadinya ablasio retina adalah 1000:1, seribu berbanding satu. hal ini membuat saya merasa sangat lega. Meskipun hampir setahun mengalami floaters, tetapi ini kesekian kalinya para dokter mengatakan bahwa retina saya sehat. Yeeeiii.. ^^ God Bless.. Lalu seperti biasa, saya tetap diberikan obat tetes dan vitamin mata. Obat2an tersebut hanya dijual disana. Dan akhirnya.. Yang menjadi tidak sehat itu mungkin kantong saya, karena biayanya lumayan mahal juga. Huhuhuuu..

Sejak saat itu, saya ubah prinsip saya. Uang bukan segalanya, tidak ada yang perlu dihemat/disayangkan dalam masalah kesehatan, terutama mata. Setiap bulan saya akan menyisihkan sebagian dari penghasilan saya untuk pemeriksaan mata secara rutin. Agar kondisi mata saya selalu dapat dipantau dan saya tahu perkembangannya. dan setelah hampir 2 tahun, saya masih tetap mengalami floaters sebagaimana biasanya. Terkadang jumlah floaters berkurang, terkadang hilang, terkadang muncul lagi dalam jumlah banyak. Tapi selama saya rajin memantau kesehatan mata, konsumsi vitamin, bersikap optimis, saya merasakan banyak perubahan yang positif pada mata. Biar tidak sembuh total, tetapi mata saya mulai terbiasa dengan floaters2 yang menjengkelkan ini. Saya tetap menggunakan komputer seperti biasanya, terkadang jika cukup istirahat floaters akan hilang, jika kelelahan baru muncul lagi.

Demikianlah kisah dari saya. Bagi teman-teman yang punya masalah mata yang sama dengan saya baik gejala-gejala aneh, floaters, flash atau penipisan retina yok kita nggak usah takut ke dokter (apalagi karena mau hemat). Intinya bahwa semakin cepat masalah diketahui makin cepat ditanggulangi. Semoga teman-teman tidak pernah mengalami apa yang saya alami sekarang. Bagi yang mengalaminya, jangan patah semangat atau menjadi drop, tetap semangat, banyak berdoa, dan konsultasikan ke dokter mata tentunya. Dan ingat, selama masih dikaruniai pengelihatan oleh Tuhan YME, mari kita gunakan untuk hal yang positif dan berguna ya. :)

Bagi kami yang ingin tahu tentang beberapa penyakit mata, gejala dan cara mengatasinya. kamu bisa baca juga artikel dari kami tentang berbagai macam penyakit mata silahkan kamu klik link berikut 

 Semoga berguna. Terima kasih buat yang sudah menghabiskan waktu untuk membaca tulisan ini. Saling berbagi itu indah
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

pengunjung

Followers